Wendry, Novizal (2018) Meninjau ulang konsep al-jarh kritikus hadis terhadap periwayat kufah. In: 18th Annual International Conference on Islamic Studies, 17 - 20 September 2018, IAIN Palu, Sulawesi Tengah.
Text
Abstract-Book-AICIS-2018.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (1MB) |
Abstract
Artikel ini mendiskusikan sikap skeptis kritikus hadis dalam menilai tajrīh periwayat Kufah dengan stigma negatif. Terdapat aliansi politik dan ilmu pengetahuan sehingga merasut ke dalam al-jarh wa at-ta‘dīl. Dengan perspektif sosiohistoris ditemukan bahwa al-jarh{ wa at-ta‘dīl dalam kasus Kufah dijadikan sarana
labelisasi atas dasar prejudice sehingga melahirkan stereotype dan stigma negatif. Kesenjangan sosial dan interaksi yang tidak harmonis antara Kufah dengan Hijaz serta Damaskus menjadikannya sebagai kota pemberontak. Pemberontakan Husain, Ibn Zubair, at-Tawwābūn, Mukhtār as-Saqafī, dan Zaid
bin ‘Ali merupakan respons sosial yang melibatkan periwayat seperti Abū H{anīfah. Label seperti khawarij, tasyayyu‘, murjiah, mudallis, dan mursal periwayat Kufah menggambarkan kondisi periwayat Kufah ketika itu. Temuan ini kiranya menyadarkan sarjana hadis kontemporer bahwa al-jarh{ dalam literatur rijāl
al-h{adīs seharusnya tidak dijadikan “kitab suci” dalam menilai kredibilitas periwayat. Perlu penelusuran kehidupan sosial komunitas periwayat dan pengeritik sehingga memungkinkan untuk menerima hadis periwayat yang dinilai majrūh dan sebaliknya.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Keywords: | Labelisasi; al-jarh wa at-ta’dil; periwayat Kufah |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040302 Al-Hadits, and related science |
Depositing User: | Yusri Fahmi |
Date Deposited: | 12 Jun 2020 04:20 |
Last Modified: | 12 Jun 2020 04:20 |
URI: | http://repo.uinsyahada.ac.id/id/eprint/519 |
Actions (login required)
View Item |