Raudhah, Fatma (2015) Politeness strategies in mandailing wedding ceremony. ENGLISH EDUCATION JOURNAL: English Journal for Teaching and Learning, 3 (1). pp. 66-77. ISSN 2338-8781
|
Text
6.fatma-min.pdf Download (308kB) | Preview |
Abstract
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menemukan strategi kesopanan dalam
acara Pernikahan Batak Mandailing Subyek yang diambil dari anggota
makkobar dalam upacara Pernikahan ada 5 orang yaitu, mora, anak boru,
kahanggi, suhut dan ketua adat Mandailing. Tekhnik yang digunakan
dalam mengumpulkan data adalah observasi dan merekam pembicaraan
para anggota dalam acara makkobar. Dan kemudian menginterview ketua
adat Mandailing. Jurnal ini meneliti strategi kesopanan dalam Batak
Mandailing seperti menggunakan tutur kekerabatan, kata ganti, kalimat
tidak langsung dan salam. Kemudian jenis strategi kesopanan yang
ditemukan dalam acara pesta pernikahan itu adalah maksim
kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim
persetujuan dan maksim simpati. Maksim yang paling sering diucapkan
oleh pembicara adalah maksim kerendahan hati. Alasan maksim ini paling
sering dipakai karena pembicara mencoba untuk membuat komunikasi
lebih nyaman dan lebih dekat kepada pendengar. Karena dalam
kebudayaan Mandailing, pembicara dilarang untuk berbicara secara
langsung, pembicara mencoba untuk menghindari ketidaknyamanan dalam
pesta. Kemudiaan meminimalkan jarak diantara pembicara dan pendengar
dengan cara saling mendekatkan satu dengan yang lainnya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation |
Depositing User: | Yusri Fahmi |
Date Deposited: | 13 Oct 2017 00:56 |
Last Modified: | 11 Sep 2019 08:37 |
URI: | http://repo.uinsyahada.ac.id/id/eprint/180 |
Actions (login required)
View Item |